Korban Perang Gaza, Palestina

Pasti kita sering terharu dimana-mana mendengar bahkan melihat ribuan orang dengan kangker,AIDS dan penyakit lainnya. Banyak dibuat lembaga sosial kemasyarakatan untuk membangkitkan kepedulian terhadap penderitaan sesama, ada yayasan kangker, yayasan jantung, rehabilitasi penderita AIDS dan lain sebagainya.

Namun pada saat yang sama banyak negara menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk membunuh sesamanya. Mereka membuat persenjataan, tidak lain adalah untuk membunuh sesama, walaupun secara umum dalih mereka adalah untuk membela kedaulatan negaranya.

Ironisnya anak-anak, wanita, laki-laki, tua, muda yang tak berdosa menjadi korban keserakahan perang. Anak-anak yang baru menorehkan lembaran putih hidupnya dalam kehidupan dunia menjadi korban ganasnya perang. Wanita yang kesehariannya berkutat di dapur dan mengurus anak tidak memahami urusaan politik harus meregang nyawa karena timah panas para tentara serakah.

Kita pasti tahu tragedi kemanusiaan Internasional di Palestina. Bangsa Israel yang semula datang sebagai para pecundang dunia karena tidak mempunyai tanah air untuk berlindung, dengan membuang perasaan tahu diri jauh-jauh terus merampas setiap jengkal tanah bangsa Palestina, hingga bangsa Palestina semakin terdesak dan semakin sulit untuk membangun rumah di tanahnya sendiri. Amerika yang biasanya sensitif dengan isu HAM dan menggembar-gemborkan HAM keseluruh dunia, malah menutup mata dan telinga atas pelanggaran HAM yang terjadi di Palestina oleh bangsa Israel.

Foto-foto di bawah ini memperlihatkan korban perang di jalur Gaza,Palestina. Anak-anak dan wanita tak berdosa menjadi korban perang. Berbagai macam senjata di gunakan Israel untuk meluluh lantakkan Gaza, korbanpun bergelimpangan dimana-mana. Semua tahu dalam insiden perang saat itu tentara Israel menggunakan senjata kimia, namun apa reaksi negara adidaya terhadap pelanggaran perang di Palestina? Semuanya hanya di anggap sebagai tontonan belaka, sanksi atas kejahatan tentara Israelpun hilang bersama dengan berjalannya waktu.