Kita tentunya masih ingat terhadap cerita heboh kanibalisme yang pernah terjadi di Indonesia tahun 2004 silam. Pelakunya adalah Sumanto seorang pemuda asal Mojotengah, Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah. Sedangkan korbannya adalah mayat Mbah Rinah, Sumanto memotong alat vital Mbah Rinah dan membungkusnya dengan kain merah. Saat ia ditangkap Polisi menemukan bungkusan kain merah itu di saku bajunya. Selanjutnya, ia memotong-motong mayat seperti orang memotong daging ayam. Lantas dipotong-potong sebagian dibakar, dimasak dengan kuali dan sebagian dimakan mentah-mentah. Kejadian yang terjadi 8 tahun silam ini sempat menghebohkan warga setempat bahkan seantero Indonesia. Sebuah perusahaan perfilman Indonesiapun sempat membuat film tentang kejadian ini.
Cerita di atas adalah merupakan gambaran singkat tentang cerita kanibalisme yang pernah terjadi di Indonesia. Jika di Indonesia korban dari kanibalisme adalah mayat lain halnya yang terjadi di Amerika, kali ini korbannya masih hidup. Kejadian mengerikan ini terjadi pada siang bolong yaitu pada hari Sabtu di dekat sebuah hotel di Miami. Pelakunyapun saat ini di juluki sebagai " Kanibal Dari Miami" dia adalah Eugene Ruby seorang warga kulit hitam Amerika. Seorang pemuda usia 31 tahun dengan riwayat perdagangan narkoba sekaligus pemakai juga.
Lantas apa kisah kanibalnya? Pria ini telah memakan bagian hidung, pipi dan mata pria lain dengan merobek-robek kulit wajah korbannya.
Polisi yang menyaksikan kejadian saat itu berusaha menghentikan insiden tersebut dengan memberiakan tembakan peringatan kepadanya. Namun seolah-olah Eugene Ruby sudah kesetanan, dia hanya memandang polisi dengan sorot wajah menyeramkan sambil mengunyah anggota tubuh korbannya. Baru setelah polisi melumpuhkannya dengan timah panas sebanyak enam kali
Korbannya memang cukup parah, pada wajah bagian kanan benar-benar robek seperti di robek binatang buas, dimana pada bagian dau tetap utuh. Kulit wajahnya terkelupas mulai bagian jidat hingga atas mulut, mata tinggal satu dan hidungnya raib di "mangsa" oleh si Eugene
Menurut fihak berwenang yang menangani kasus ini menyatakan bahwa Eugene berada dalam pengaruh obat yang dikenal dengan nama "sales de baño"turunan dari kokain kristal buatan yang sangat mirip garam relaksan otot.
Untungnya korban tidak menemui ajal, namun lukanya sangat serius dan harus di lakukan recovery wajah. Hingga saat ini korban masih dalam perawatan rumah sakit setempat
Cerita di atas adalah merupakan gambaran singkat tentang cerita kanibalisme yang pernah terjadi di Indonesia. Jika di Indonesia korban dari kanibalisme adalah mayat lain halnya yang terjadi di Amerika, kali ini korbannya masih hidup. Kejadian mengerikan ini terjadi pada siang bolong yaitu pada hari Sabtu di dekat sebuah hotel di Miami. Pelakunyapun saat ini di juluki sebagai " Kanibal Dari Miami" dia adalah Eugene Ruby seorang warga kulit hitam Amerika. Seorang pemuda usia 31 tahun dengan riwayat perdagangan narkoba sekaligus pemakai juga.
Lantas apa kisah kanibalnya? Pria ini telah memakan bagian hidung, pipi dan mata pria lain dengan merobek-robek kulit wajah korbannya.
Polisi yang menyaksikan kejadian saat itu berusaha menghentikan insiden tersebut dengan memberiakan tembakan peringatan kepadanya. Namun seolah-olah Eugene Ruby sudah kesetanan, dia hanya memandang polisi dengan sorot wajah menyeramkan sambil mengunyah anggota tubuh korbannya. Baru setelah polisi melumpuhkannya dengan timah panas sebanyak enam kali
Korbannya memang cukup parah, pada wajah bagian kanan benar-benar robek seperti di robek binatang buas, dimana pada bagian dau tetap utuh. Kulit wajahnya terkelupas mulai bagian jidat hingga atas mulut, mata tinggal satu dan hidungnya raib di "mangsa" oleh si Eugene
Menurut fihak berwenang yang menangani kasus ini menyatakan bahwa Eugene berada dalam pengaruh obat yang dikenal dengan nama "sales de baño"turunan dari kokain kristal buatan yang sangat mirip garam relaksan otot.
Untungnya korban tidak menemui ajal, namun lukanya sangat serius dan harus di lakukan recovery wajah. Hingga saat ini korban masih dalam perawatan rumah sakit setempat
0 comments:
Post a Comment